Apakah ini traumatic mendalam, atau...?
Udah lama banget emang sebenernya masalah ini berlalu, tapi seperti yang kalian tau kalau yang namanya trauma itu gabisa dihilangkan begitu saja. memang semuanya membutuhkan proses yang cukup lama dan memang harus mempunyai rasa perjuangan yang besar agar bisa menghilangkannya. dan Karina sadar, hal itu semua bener-bener gamudah. bahkan sesulit dan sesusah itu. apakah rasa trauma Karina yang udah ia alamin ini udah hilang?
masalah ini sebenernya udah Karina jalanin dan Karina lewatin kurang lebih 4 bulan setelah kejadian hal yang bener-bener nyakitin hati Karina. apa rasanya jika kita udah disakitin berkali-kali namun kita tetap memilih untuk setia dan tetap memilih untuk bertahan? banyak orang disana yang meminta Karina untuk mengudahinya aja, tapi, semua omongan mereka itu ga semudah yang mereka katakan. iya, emang gampang ngomong
"udahlah ngapain sih masih dipertahanin, dia tuh uda terlalu jahat sama lo"
sebenernya, kalo boleh jujur, disaat itu Karina emang udah bener-bener ngerasa give up akan semuanya. Karina udah gabisa berfikir apa-apa lagi. yang namanya sakit hati tuh rasanya uda nggabisa dirasain lagi, saking matinya. dan kalo boleh jujur lagi, di hari itu Karina ngerasa kayanya ini bakal menjadi hari terakhir buat Karina dan dia. kenapa? buat apa Karina ngejalanin hubungan dan sayang sama orang yang orang itu aja juga gabisa merjuanginnya dan gabisa sayang itu sama Karina seperti Karina menyayangi dia. tapi entah kenapa, dari hati Karina yang paling dalam, Karina masih yakin bahwa dia akan bisa berubah menjadi lelaki yang lebih baik dan dia bisa menyayangi Karina seperti Karina menyayangi dia. tapi itu semua butuh proses, ia tau.
singkat cerita, Karina udah bener-bener hilang banget akan kepercayaan ke dia. semua apapun yang laki-laki itu lakukan, bicarakan, Karina bener-bener gatau kebenarannya. entah dia bohong lagi atau memang benar apa adanya. Karina sadar, dengan dia begini itu bener-bener gabaik untuk hubungan mereka berdua dan akan berakibatkan buruk juga pada diri sendiri. Karina memutuskan untuk memulainya lagi dari awal. ia mulai berusaha untuk percaya lagi, berusaha untuk menyayanginya lagi seperti awal mereka bertemu, berusaha untuk memperjuangkan hubungannya kembali seperti dulu, dan ia mencoba untuk melihat perjuangan yang telah lelaki tersebut janjikan. namun, Karina pun juga mengakui bahwa hal seperti ini tidaklah mudah. sangat susah ia jalankan. apapun yang ada dipikirin dia hanyalah ke negative-an terhadap pasangannya. dan itu bener-bener ngebuat Karina stress, tidak nyaman, dll.
Karina menemukan satu titik dimana ia merasakan traumatic dia berubah menjadi sangat kacau. sungguh, ia benar capek adanya. semua badan bergemetar, setiap saat menangis, bahkan untuk jalan aja ia tidak kuat, pasti akan jatuh. Karina merasa sangat bingung sebenarnya apa yang terjadi didalam dirinya. ia memutuskan untuk pergi dan datang ke psikolog, namun, hal itu belum sumpat ia laksanakan. Karina berusaha untuk tetap percaya kepada pasangannya, tapi apalah daya.. Karina sudah sangat begitu capek akan semua yang ia alami..
Tidak hanya dari segi pasangannya, Karina sadar banyak orang yang tidak suka akan hubungan mereka. salah satunya teman terdekatnya pacarnya sendiri. dari awal mereka pacaran, sahabat ini sudah tidak menyukainya. entah kenapa seharusnya sebagai sahabat yang baik, seharusnya saling supportif satu sama lain. bukan malah menjadi sebuah kompor dalam suatu hubungan. namun apa, Karina tetap menerimanya dengan lapang dada. ia berusaha untuk tidak memperdulikannya. namun pada suatu ketika, sudahlah hilang kesabaran Karina akan sahabat ini, Marsha. entah kenapa, disaat Karina ingin memulai hidupnya dengan hal baru rasa baru rasa kepercayaan terhadap pacarnya, ada aja cobaan. seperti halnya Marsha yang masih saga membahas masa lalu terhadap pacarnya. kayak apasih maksut dari semua itu?? Karina ngerasa kalau Marsha tuh ingin membuat hubungan mereka hancur. dan itu bener-bener ngebuat Karina sudah hilang kesabaran.
Karina sadar, semua ini emang bener-bener butuh proses. untuk membalikkan kepercayaan itu ngga semudah membalikkan tangan. sama halnya seperti menghilangkan rasa traumatic yang mendalam. tidak semudah itu untuk melewatinya. mungkin memang semua butuh sebuah pengobatan. even lelaki tersebut sudah melakukan perjuangan dan usaha untuk memperlihatkan bahwa ia sudah benar-benar khilaf, tapi who knows? karena rasa percaya itu sudah lama mati dan Karina masih berusaha keras untuk mengembalikkan kepercayaan itu seperti dahulu. Karina ngga akan mengalami hal kayak gini, kalau ngga ada pemicunya. ngga akan ada asap kalau ngga ada apinya. tapi Karina yakin, suatu saat, ia akan dapat kembali percaya 100%. namun, semua memang butuh kesabaran. Karina juga sudah merasakan rasa sabar yang cukup lama akan semua hal ini, so Karina yakin bahwa semua rasa kekhawatiran yang ia alami, rasa trauma yang ia hadapi akan menjadi sebuah akhir yang membahagiakan. dan Karina juga yakin, bahwa Allah selalu bersama dia. Allah engga akan tidur, Allah ngga akan memberikan ujian diluar batas seseorang. karena itu, Karina yakin kalau ia bisa melewati hari-hari nya seperti biasa.
Pesan Karina untuk sang lelaki..
"Hei, aku tau aku juga pasti pernah membuat mu kecewa, entah dari segi manapun, tapi yang harus kamu tau, bahwa aku akan tetap disini, bersama mu, memilih mu, menunggu mu, bertahan kepada mu. Aku tau 1 tahun kita bersama itu ga mudah, bahkan sangat sulit. Tapi aku yakin, suatu saat kita pasti akan menemukan happy endingnya sendiri.
Aku harap kamu juga bisa sabar dan menerima kekurangan ku yang seperti ini, yang masih belum bisa percaya kepadamu 100% seperti dahulu, karena jujur, hal itu gamudah. Tapi aku tau, bahwa kita berdua bisa melewatinya. Aku sayang kamu.."
Comments
Post a Comment